Pernah dulu ketika masing ngampus di Semarang. Tengah malem terbangun karena perut mulas, toilet berada di luar sekitar 10 meteran. Ya capcus saja karena gak nahan. Suasana seperti biasa sepi, karena yang kutempati jauh dari pemukiman padat. Hanya ada beberapa rumah yang berjauhan. Aku pun sendirian menempati sebuah bangunan milik dosenku. Belakangnya sungai, lalu tersambung dengan semak belukar kebun durian. Sebelahnya lagi, seberang sungai yang lain adalah bangunan kosong bekas pabrik air kemasan yang telah lama kosong. Memang terasa sepi dan sunyi namun juga asri tempat yang kutinggali ini. Walau kata banyak temenku malah jadi terkesan serem. hehehe.
Kembali ke cerita soal perut mulas, aku pun keluar untuk menunaikan hajat yang tak tertahankan. Melangkah cepat menyusuri kolam2 ikan milik Pak dosen. Lalu sampailah di toilet, masuklah aku ke dalam karena gak ada orang. Tentu saja. Eh baru saja masuk sekitar beberapa detik, lagi asyik-asyiknya berjongkok. Tiba-tiba pintu toilet yang terbuat dari seng terasa digetok dan didorong orang. Wah seketika aku langsung berkata,
"Eh ada orang di dalam, ada aku." Sambil kepegangi pintu seng agar tak bisa ia buka.
Aku khawatir ia nyelonong masuk, kan gak seru jika satu wc dipakai berdua. Lah emang bisa? hehehe. Kemudian, kurasa sang pendorong pintu sudah mendengar perkataanku. Karena tak terdengar lagi ada dorongan atau suara apapun.
Setelah selesai BAB, lalu keluar toilet sambil menengok kiri kanan. Sepi juga ternyata, tadi siapa ya? hilang tak berbekas. Namun seketika aku juga tersadar, warga juga punya toilet sendiri. Ngapain jauh-jauh kesini. Hemmm jadi sedikit merinding ketika berpikir lain,
"Lah emang siapa yang repot-repot pergi ke toilet terpencil ini? jangan-jangan ....."
Seketika aku langsung beranjak ke kamar lagi, sambil menenangkan diri bahwa yang kuajak biacara tadi adalah angin kencang yang mampu mendorong pintu. wkwkwkw
0 Response to "Pengalaman Horor pun Menjadi Lucu Ketika Berpikir Positif"
Post a Comment