Latar Belakangku ingin menjadi Ketua BEM


Latar Belakangku ingin menjadi Ketua BEM.....

PERINGATAN SEBELUMNYA....
Mungkin banyak kata dan kalimat yang ada dicatatan ini yang bisa mempengaruhi fikiran anda, banyak yang akan membuka persepsi anda, banyak yang akan menyinggung banyak hal, banyak yang akan terima maupun tidak, apapun itu maka jika tak berkenan maka berhentilah baca sampai disini.

aku ingin jadi ketua BEM banyak yang melatar belakangi, diantaranya ingin aku share-kan kepada yang mau membacanya ini.....

            Pertama, aku ingin menjadi seorang pemimpin. Dari dulu sejak kecil, SD, MTs, dan SMA aku ingin menjadi sosok orang yang bisa memimpin pada orang-orang disekitarku. Itupun terwujud, ntah jadi pemimpin secara formal atau hanya pandangan dan cap dari temen-temen bahwa akulah pemimpin mereka. Tapi secara formal aku justru sering menolak untuk dijadikan pemimpin oleh teman-temanku. Banyak jabatan yang aku tolak untuk disandingkan dinamaku. Fikirku apapun jabatanku, aku tetap diakui bahwa akulah pemimpin mereka. Yang pertama inilah, maka aku senang jika harus memimpin orang lain.

            Kedua, Banyak orang yang mengharapkanku jadi  ketua BEM FE. Sebelum aku nyalon sangat banyak orang yang memintaku untuk mimpin BEM FE. Aku tak tahu persis alasan mereka. Tapi yang jelas tak ada aku paksa mereka, aku juga tak gembor-gemborkan ingin
nyalon ketua BEM. Tapi itulah pendapat umum, kabarku akan nyalon sampai terdengar lain fakultas padahal sama sekali aku belum memproklamasikan akan nyalon. Banyak ketua dari berbagai organisasi ntah dalam FE atau luar FE yang secara diam-diam mendukungku, menasehatiku dan menyemangatiku untuk nyalon. Hal yang sangat buatku tersemangati, para ketua yang notabene sangat berpeluang jadi ketua BEM malah memintaku, itu diluar dugaanku. Selanjutnya dari orang-orang yang dekat denganku. Pertama beberapa temanku dari para anggota Eksis Rohis FE, aku senang sekali dengan ini. Mereka begitu bersemangat menyuruhku, bahkan memintaku segera mempersiapkannya padahal waktunya masih lama. Kedua, dari temen-temen seperjuanganku bidikmisi FE. Mereka sangat antusias mendukungku, aku merasa aku begitu dekat dan akrab dengan mereka.  Ketiga, teman-teman sekelasku PAP B yang tercinta yang selalu menyertaiku. keempat, teman-temanku mahasiswa dari kota kelahiranku pati yang tergabung dalam IMP (Ikatan Mahasiswa Pati) hemhhh mereka banyak yang memberikan dukungan walau kebanyakan mereka nggak di FE. Kelima, para sahabatku yang sangat istimewa, kawan-kawan di "hotel sake" (nama asal-asalan dari kami), m-fren all, D'silfia, My-B, All-im, Adkesmania'11, A2A, dan semuanya yang banyak sekali yang tak mungkin aku sebutkan satu-satu yang sangat baik padaku. Dari dukungan sebanyak itu aku merasa aku sudah punya dukungan yang sangat banyak walaupun padahal aku belum apa2 dan meminta mereka. Hingga, sempat beredar kabar dan isu  bahwa aku sudah menang massa sebelum pemilu dilaksanakan. Tapi apa yang terjadi (akan kuceritakan lebih terbuka. Peringatan kedua : akan lebih banyak hal yang terpaut pada banyak orang, kontroversi pasti muncul selanjutnya. Maka berhentilah jika Tak berkenan). Yang terjadi setelah aku jadi untuk menyalonkan diri, aku mulai kuatkan para orang-orang yang dari pertama mendukungku. Para ketua organisasi yang ada, mereka tetep menyemangatiku. Tetapi aku tak pernah meminta kepada mereka untuk membawa organisasi yang mereka ketuai untuk memilihku (nggak pantas). Next, sahabatku di Eksis Rohis FE. Inilah yang menjadi pukulan berat bagiku. Saat menjelang hari H pemilu aku dekati mereka yang dulu paling semangat mendukungku. Tapi.... sungguh tak aku sangka dengan berat hati dan kecewa, mereka berpaling dariku dan berkata dengan terus terang "Maaf mas, aku sudah menjadi tim sukses orang lain" dan yang lain "Maaf gus, aku ingin berada ditengah saja. Sungkan dengan berbagai Pihak". aku sangat kaget dan sedih kecewa, tapi aku yakin itu sebenarnya bukan keinginan mereka pribadi. Ntahlah sebenarnya siapa yang telah mengubah pendirian mereka, orang-orang yang telah bersamaku lebih dari dua tahun ini. Tapi tak apa lah, life is choice. Mereka telah menentukan jalan pilihan. Next, dari temen2 bidikmisi FE hemmmm mereka sangat tetep memberikan semangat padaku, tapi ada beberapa dari mereka yang ntah apa sebabnya pula. Banyak sekali mereka mengkritisiku seolah menantang debat denganku, seolah apa yang aku katakan apa yang aku lakukan itu menurut mereka salah. Tapi yang penting hadapi itu semua dengan sabar. Toh nyatanya lebih banyak yang peduli padaku setelah itu. Tapi juga ada yang khawatir ddalam pencalonanku, mereka bertanya "Lha terus mas, nanti siapa yang akan mau mengelola BM FE jika mas di BEM ???". dan itu banyak sekali yang mengatakannya. Padahal tentunya aku nggak akan selamanya di BM FE. Ada yang bilang pula, "aku nggak akan milih kamu jadi ketua BEM, supaya kamu bisa tetep di IMBISI". Next, tiba-tiba banyak temen-temenku yang minta maaf padaku. Aku bingung apa alasan mereka minta maaf. Aku rasa mereka telah memilih yang lain, dan apa alasanya ? padahal mereka adalah orang2 terdekatku juga ??? (sampai sekarang belum aku temukan jawabannya). Berbagai kejadian itu membuatku jadi pesimis sebentar, tapi Alhamdulillah Allah menguatkanku melalui sahabat-sahabat terbaikku.

            Ketiga, Aku ingin menyemangati orang-orang yang kurang mampu sepertiku untuk bisa dan berani maju kedepan lebih dari yang lain. Perasaan ini sungguh kuat, sering aku melihat dan mengamati orang-orang yang kurang mampu sepertiku mereka seolah diam dalam organisasi. Menjadi pengikut yang Setia fikirku. Seolah mereka takut untuk bisa bersaing. Dulu aku juga berfikit seperti itu, apakah aku bisa bersanding dengan orang-orang lain, mampukah aku bisa bergerak seperti mereka yang punya dukungan dana dan materi.

            Keempat, Aku ingin perbaiki nama Rohis dikalangan mahasiswa. Rohis sekarang aku rasa belum bisa diterima dikalangan mahasiswa secara terbuka. Padahal sebenarnya mereka itu membawa sebuah pesan kebaikan dan sangat indah. Tapi mereka itu seolahu punya dunia yang disendirikan dan menyendirikan. Aku ingin Rohis bisa diterima sebagai bagian yang sama, walau secara personal mereka sudah dapat diterima oleh yang lain. Dahulu pertama aku masuk jadi mahasiswa Unnes, banyak sekali hal negatif yang terkata untuk mereka. Sampai ada yang melarangku untuk masuk didalamnya. Memang aku kos bukan ditempat yang bukan berbasis agama, aku kos dikos-kosan umum. Walau dulunya aku dikira sebagai anak kos-kosan BASMALA atau sekarang yang menjadi IKHWAH ROSUL, ya karena mungkin setelah aku jadi masuk di EKSIS ROHIS FE. Tapi sampai sekarang aku pun masih berada dikos-kosan umum, dulu ada yang seolah mencegahku masuk rohis. Bukan karena mereka berasal dari kos-kos Umum, malahan sebenarnya mereka berasal dari alumni Pondok Pesantren saat dahulunya. Tapi aku tak begitu terpengaruh dengan pandangan mereka, bagiku aku akan memasukinya. Karena jika aku tak masuk didalamnya niscaya aku tidak bisa melihat kondisi apa didalamnya. Terus aku juga berfikir, kenapa orang-orang yang notabene alumni pesantren ataupun yang sekarang diponpes ogah sekali masuk dirohis kampus ??? jika ada hanya sedikit ??? padahal seharusnya mereka yang sepatutnya bisa berbagi ilmu kepada yang lain melalui rohis itu. (dan pertanyaan ini belum bisa aku dapatkan secara puas sampai sekarang dari alumni Ponpes). Tapi aku beda dengan mereka, aku memang juga dulunya di pesantren saat SMA. Aku ingin Rohis jadi sesuatu yang indah di kampusku. Aku mulai masuk nggak hanya dirohis, aku ingin cerminkan dan tunjukan bahwa dunia Rohis itu indah. Aku masuk di HIMA, BEM, BSO-BSO dan UKM. Aku juga nggak membatasi pergaulan dengan rohis maupun non rohis. Aku ingin tunjukan bahwa rohis itu nggak pilih-pilih teman dan bisa bergaul dengan siapa saja, Islam itu untuk semuanya bukan untuk sebuah golongan itulah intinya. Alhamdulillah, kesan teman-teman terhadapku baik. Aku bisa diterima diorganisasi apapun, itulah yang sangat aku damba-dambakan disuatu saat. Semua organisasi bisa berjalan bersama nan harmonis tanpa memandang itu rohis atau bukan.  "Dan berharap ada orang di rohis yang bisa meneruskan perjuanganku ini, Dan Aku sangat berharap ada banyak anak ponpes yang mau terjun di Rohis"

            Kelima, Aku ingin terciptanya kebersamaan dan keharmonisan antar lembaga kemahasiswaan di FE. Kali ini di pencalonan ketua BEM ada 3 Calon, aku, galang dan zaenul. Semuanya dari BEM KM FE, tapi galang dan zaenul cuma di BEM KM FE jika ditingkat FE, kalau ditingkat lain aku kurang tahu. Sedangkan aku di FE, juga ikut EKSIS dan KIME. itulah strategiku supaya aku nantinya saat kepilih jadi ketua BEM sudah akrab dahulu dengan organisasi yang lain dan bisa membuat organisasis2 itu bersama. Karena aku telah berusaha dan melakukanya sebelum jadi, sudah aku bangun itu dari awal untuk membangun kebersamaan. Tinggal finishing, eh ternyata malam 17 desember belum diberikan kesempatan untuk menjadi ketua BEM 2013. Ya nggak papa, setidaknya aku sudah membangun komunikasi antar organisasi yang ada di fakultas ekonomi. Dan Aku sangat berharap ada orang yang bisa mewujudkan Keinginanku ini. Tanpa banyak teori, praktikanlah. Aku nggak suka formalitas yang berteriak dengan lantang "Aku akan wujudkan kebersamaan" jika mereka yang berteriak sekalipun tak pernah mengusahakanya.Aku nggak ingin ada gap-gap yang mewarnai kelembagaan di Unnes khususnya FE. Sekarang sudah menjadi opini publik, bahwa terdapat banyak gap yang saling bersaingan. (Peringatan ketiga : Aku akan kupas lebih terbuka. Silahkan berhenti jika tak ingin banyak berkontroversi denganku). Perbedaan gap antara (Katanya yang mengatasnamakan atau diatasnamakan) kaum Nasionalis dan kaum Rohis. Apakah benar seperti itu. Disini yang sangat memiriskan, kenapa mereka saling memisahkan diri ??? atau jangan-jangan mereka dipisahkan ??? Mungkin juga mereka terpisah-pisah ???. Sebanarnya itu tak harus terjadi, mengapa mengatasnamakan kaum nasionalis dan kaum Rohis. inilah gap yang benar-benar terjadi di Unnes yang aku rasakan (aku tekankan, Yang aku rasakan). Padahal ini justru sangat buruk akibatnya, kenapa tak melihat sejarah bangsa Indonesia ??? tahukah kalian yang mengaku kaum rohis bahwa banyak sekali dari para ulama, kyai, ustad pada zaman penjajahan mereka itu adalah para nasionalis, para garis dewan para pahlawan ???. Dan tahukah kalian para kaum yang mengatasnamakan diri sebagai kaum nasionalis ??? bahwa para pahlawan Indonesia yang sangat hebat itu mereka adalah para hamba yang sangat taat. Maka sebenarnya apa yang menyebabkan kita para nasionalis dan rohis itu berbeda, kita bisa menjadi satu sosok ideal membangun bangsa ini. STOP PERANG DINGIN YANG TERJADI

            Keenam, Aku ingin memperbaiki nama BEM di mata mahasiswa. Banyak aku dengar BEM itu dari perkataan-perkataan mahasiswa bukanlah Badan Eksekutif Mahasiswa tapi malahan menjadi Badan Ekslusif Mahasiswa. Mereka anggap BEM itu banyak teori, tercermin dari kegiatan2nya. BEM itu orangnya nggak asyik-asyik dan egois. BEM itu orangnya suka yang paling depan pokoknya. BEM itu kurang merakyat.....
Kurasa ada "Something Wrong"  disini. kenapa pendapat itu bisa muncul ???? ya karena BEM memang belum bisa mengena di hati para mahasiswa. Citra anak-anak BEM yang sok aktif, sok paling hebat itu juga mendasarinya. Dan banyak hal lain lagi, tapi harusnya itu nggak boleh terjadi pandangan seperti itu. Tugas BEM FE 2013 untuk memperbaiki namanya.

            Ketujuh,  Aku nggak ingin ada pendapat lagi kedepan. "Pastilah yang jadi ketua BEM itu adalah dari anak BASMALA / IKHWAH ROSUL".
hehehe walaupun kenyataan yang terjadi dibeberapa tahun terakhir in memang yang jadi selalu dari mereka. Positifnya : mereka itu solid dalam menghimpun suara dan kekuatan (perlu ditiru Indonesia), mereka berhasil mencetak generasi-generasi yang hebat, mereka punya semangat tinggi. Sekarang Negatifnya dari opini publik itu (bukan negatifnya mereka, aku tekankan BUKAN NEGATIFNYA MEREKA, Tapi negatifnya opini publik tersebut. hehehe) :Kurangnya keberanian pihak lain selain dari mereka untuk bisa ikut meramaikan pemilihan pemimpin, ya jadi seolah pemimpin itu terbatasi. padahal sebenarnya banyak orang-orang yang hebat yang pantas jadi pemimpin (Tapi mereka nggak berani), Negatif thingking mahasiswa umum bahwa mereka itu rakus jabatan (Padahal mungkin IR itu seperti itu ya bagian dari menjadi yang baik) tapi ya karena seolah kesannya belum diterima anak-anak lain jadi keliatan rakus seperti itu (Tugas IR untuk memperbaikinya, Tugas yang lain untuk bisa lebih baik), mereka itu seolah mengatasnamakan agama untuk politik (perlu diperbaiki lagi) harusnya pandangan seperti ini musnah dari muka bumi ( Tugas IR dan kita semua), mereka seolah menentukan pemimpin ya dari golongan mereka ( mau musyawarah atau nggak musyawarah ya teteplah yang akan dipilih dari mereka). Ayolah temen-temen semua, kita semua sama. Kita punya peluang yang sama tuk jadi lebih baik. Ayolah kawan-kawan IR, perbaiki namamu. kuyakin niat kalian baik. Ayolah kawan-kawan yang lain, mari saling akrabkan diri untuk saling mengenal. "KITA BISA HIDUP BERSAMA DENGAN BAIK DAN HARMONIS"

            Kedelapan, Aku ingin membuat kreasi dan inovasi program kerja BEM FE yang lebih bermanfaat dan keren.
            kesembilan, Aku ingin jadi orang lebih bisa bermanfaat dan berkontribusi.
            Kesepuluh, Aku ingin melengkapi ceritaku.

Dan lain-lain, yang mungkin lain kali aku ceritakan.......
Mungkin dipoin ketujuh sampai sembilah nggak aku bahas lebih panjang, hehehe karena itu sifatnya menurutku belum menarik untuk temen-temen sekarang tahu dan itu pasti keinginan umum dari setiap pemimpin serta yang pasti catatan ini sudah terlalu panjaaaaaaaaaang..... 

Yang jelas catatan ini tentu banyak benar dan salahnya yang pasti bisa menimbulkan persetujuan dan kontroversi. Maka dengan segenap kekurangan yang aku miliki, Mohon maaf sebesar-besarnya untuk semua orang dan semua pihak yang aku sebutkan secara langsung maupun tersirat.

BESAR HARAPAN INI BISA BERMANFAAT....
TERIMA KASIH............. 

0 Response to "Latar Belakangku ingin menjadi Ketua BEM"

BERLANGGANAN GRATIS VIA EMAIL

Dapatkan Artikel Terbaru Dari Blog Mas Agus JP Melalui Email Anda.