Begitu Bangga Terhadapmu, Melihatmu Mengenakan Toga S2 Wahai Calon Jodohku.


Begitu Bangga Terhadapmu, Melihatmu Mengenakan Toga S2 Wahai Calon Jodohku.

Sebagai seorang yang juga pernah mengeyam bangku perkuliahan, tepatnya menjadi seorang mahasiswa S1 di kampus Universitas Negeri Semarang. Aku begitu bangga dan terenyuh sekali ketika hari lalu, Sabtu 28 Oktober 2017 engkau mengikuti acara wisuda di STAIN Kudus. Tak hanya menjadi seorang S1 sepertiku dahulu, namun kini engkau telah berhasil menjadi seorang wanita bergelas master.  Seorang mahasiswa yang pernah kuliah, tentunya pernah menaruh harapan andai setelah lulus S1 akan bisa lanjut S2. Namun setelah lulus, jalan setiap orang itu berbeda. Ada yang tetap ingin kuliah, ada yang bisa kuliah, dan ada yang tidak. Serta ada pula yang memilih jalan lain, karena ia mempunyai cita-cita baru yang ditemukannya. Namun dirimu, akhirnya memilih semangat tuk belajar di perguruan tinggi. Betapa banggganya diriku, diriku yang insya'allah sedang berjuang menjadikanmu jodohku.

Cerita ini berawal saat kau bercerita ingin kuliah lagi setelah kuliah S1-mu selesai, aku merasa deg saat itu. Kala itu aku memang belum melamarmu. Rasa deg itu bukan karena aku kaget tentang niatmu untuk kuliah. Namun karena aku merasa kalah denganmu dalam semangat belajat di dunia kampus. Aku merasa, dahulu aku lebih semangat darimu untuk mengejar mimpi-mimpi. Eh ternyata dirimu justru lebih semangat lagi. Hingga tak aku sangka ternyata, cinta itu tumbuh di antara kita. Orang yang aku irikan dengan semangatnya, ternyata malah menjadi calon jodohku. Hehehe setidaknya walau aku tidak melanjutkan kuliahku sampai S2, ternyata calon ibu dari anak-anakku sudah bergelar S2. Semoga ini menjadi berkah tersendiri buat kita nanti.

Hari-hari perkuliahan engkau jalani setiap minggunya, tepat di hari kamis dan jum'at. Di sela-sela kesibukanmu dalam membantu pekerjaan di MA Miftahul Ulum Tambakromo Pati. Engkau menjelma menjadi gadis yang super sibuk. Apalagi ditambah dengan rutinitas mengajar anak-anak di Bimbel Brilian dan Juga TPQ Miftahul Ulum di sore harinya. Sedangkan aku hanya menatapmu dalam kesibukan yang aku ada-adakan. Seraya merasa begitu bangga melihat orang yang aku rencanakan menjadi jodohku nanti, ia adalah orang yang begitu semangat sekali dalam kehidupannya.

Sesekali engkau mengabariku saat akan pergi berangkat kuliah, engkau laju dari Pati hingga Kudus. Terkadang rasa cemas itu menghampiri, apalagi engkau seorang wanita. Pastilah tenagamu tak sekuat diriku sebagai seorang laki-laki. Belum lagi saat engkau harus pulang sampai berlomba-lomba dengan sang matahari yang ingin tenggelam di barat senja sana. Hingga kecemasan itu membuatmu tak bosan-bosannya mengabariku bahwa engkau selalu baik-baik saja. Engkau memang begitu perhatian, harusnya aku yang memberikan perhatian. 

Sabtu pagi lalu, engkau nampak begitu ceria dengan balutan kebaya hijau yang serasi dengan baju toga milikmu itu. Serasa engkau menjelma menjadi gadis yang begitu cantik, rasanya terbayang mungkin seperti inilah nanti engkau akan dirias menjadi pengantin yang bersanding di pelaminan kelak bersamaku. Aku pun jadi beper luar biasa, membayangkan waktu nanti bersamu. Insya'allah tinggal beberapa bulan lagi, sesuai rencana kita dan keluarga. Semoga memang diberikan kelancaran dan kebahagian dalam menunggu waktu itu.

Sebelumnya, di pagi yang masih buta sekitar pukul 03.00 pagi engkau menelponku. Mengingatkanku untuk bangun, agar bisa segera ke rumahmu dan mengantarkanmu ke sanggar rias. Alhamdulillah rumah kita memang tak cukup jauh, mungkin beberapa menit saja sudah sampai. Di tengah pagi yang masih gelap dan sepi itu, aku antar dirimu yang sudah bersiap dengan ransel besarnya. Entah isinya apa saja itu. Di sepanjang jalan, terasa jalan begitu sepi sekali. Hembusan angin yang begitu dingin dan beberapa bintang yang mengintip di balik mendung. Mereka itulah yang melihatmu bahagia yang sebentar lagi akan wisuda. Tak banyak yang bisa kubantu memang padamu, mungkin hanya sekadar mengantar dan menjemputmu, hal itu yang bisa kau lakukan untuk mendukungmu. Walau malam itu aku saja bisa tertidur pukul 01.00, namun terasa kantuk itu hilang saja. Serasa memang tak cukup tidur, karena memang aku adalah makhluk malam yang suka terjaga untuk mencari inspirasi dari kesibukanku sendiri.

Begitu Bangga Terhadapmu, Melihatmu Mengenakan Toga S2 Wahai Calon Jodohku.

Teringat pula saat kau begitu seirus dalam memandangi laptopmu, menulis kata demi kata untuk mengejar selesainya tesismu. Hingga kadang sesekali bertanya jika ada kesulitan di dunia perkomputeran, "Ini gimana mas, ini kenapa mas, ini caranya bagaimana mas?" Alhamdulillah kebetulan aku dapat wangsit apa dari Allah, hingga aku bisa membantumu menjawab berbagai pertanyaan. Padahal aku bukan orang yang ahli IT. Mungkin itu adalah berkat kesenangan hati untuk bisa membantumu, atau karena aku yang pura-pura sok bisa dengan ini dan itu.

Mungkin semua kalimat ini tak banyak bisa melukiskan perjuanganmu dalam meraih gelar S2 milikmu. Namun setidaknya aku bisa mencurahkan kebanggaanku kepadamu lewat tulisan di blog ini. Hingga saat tua nanti bersamamu, engkau bisa membacanya kembali. Bahwa aku ini, tak henti-hentinya merayu dan menggombalimu lewat tulisan-tulisanku. hehehe. Memang beginilah resikonya dicintai olehku, dicintai oleh seorang pengangguran yang kebetulan suka menulis. Semoga ilmu serta gelar pendidikanmu itu bisa barokah terhadapmu, terhadapku, keluarga kita di dunia dan di akhirat. Amiiin.

Dari Calon Jodohmu Wahai Chusnul Chotimah, S.Ud., M.Pd.
Agus JP Sang Pujangga yang tak ingin berhenti membahagiakanmu lewat tulisannya.

0 Response to "Begitu Bangga Terhadapmu, Melihatmu Mengenakan Toga S2 Wahai Calon Jodohku."

BERLANGGANAN GRATIS VIA EMAIL

Dapatkan Artikel Terbaru Dari Blog Mas Agus JP Melalui Email Anda.