Semangatlah Mengejar Cita-Citamu Kuliah, Walau Mendapat Beasiswa Itu Memang Tak Mudah.


Semangatlah Mengejar Cita-Citamu Kuliah, Walau Mendapat Beasiswa Itu Memang Tak Mudah.

Tulisan ini ingin aku sampaikan kepada adik-adik angkatanku semua. Tak hanya adik-adik angkatan yang sekolahnya sama denganku, namun untuk semua siswa yang kini yang sedang berjuang untuk bisa kuliah dengan berbagai keterbatasan yang ada.

Menjelang kelulusan siswa SMA, aku sering kali mendapat pesan-pesan dari orang-orang yang belum aku kenal. Dari tahun ke tahun, jumlah yang mengirimkan semakin banyak. Mungkin karena banyak membaca tulisanku tentang bidikmisi. Entah mereka membacanya lewat online atau lewat buku yang aku tulis. Mereka tak lain adalah para siswa-siswi yang seperti aku pada waktu dahulu, seorang siswa yang ingin masuk kuliah dari jalur beasiswa. Mereka yang punya keterbatasan dalam biaya, namun punya simpian untuk bisa kuliah. Aku sendiri, adalah mahasiswa bidikmisi angkatan pertama. Tepatnya angkatan 2010, di Universitas Negeri semarang. Jadi sekarang memang sudah lulus, lulus di tahun 2014 lalu.

Kali ini, aku ingin menuliskan beberapa hal yang semoga bisa memberikan percikan semangat agar kita tetap semangat mengejar keinginan kita. Keinginan untuk bisa kuliah atau keinginan tetap bisa belajar ke jenjang tertinggi yang diinginkan. Oke mari kita membahasnya satu persat.

1. Setiap orang itu punya harapan, setiap orang itu berhak bermimpi. Maka kita memang boleh memimpikan untuk bisa kuliah.

Kadang saat memasuki masa-masa akhir sekolah di SMA, kita jadi merasa khawatir sendiri dengan masa depan kita. Terutama masa depan tentang pendidikan. Hingga terbersit pertanyaan-pertanyaan, "apakah bisa lanjut lagi? apakah cukup sampai disini? apakah bisa kuliah seperti yang lain?". Maka sebenarnya jabawan itu hanya bisa kita jawab sendiri. Apakah diri kita mau mengusahakannya atau tidak. Jika diri kita punya mimpi, itu bukanlah sesuatu yang salah. Itu hak kita, mari dengan semangat memperjuangkannya. Aku pun masih ingat dengan nasihat seorang guruku.

"Gus, jika benar kamu berniat ingin kuliah. Ketahuilah, Allah pasti akan memberikan jalan." 

Hal itulah yang membuatku semangat untuk memperjuangkannya. Hingga akhirnya memang diberi jalan untuk bisa kuliah lewat bidikmisi.

2. Gagal dalam seleksi itu hal biasa, namun bagaimana diri kita mau mencoba lagi dan lagi seleksi itu yang luar biasa.

Bisa jadi di antara kita dengan mudah bisa lolos SNMPTN. Namun tentunya lebih banyak dari kita yang belum berhasil, karena memang tak semua pendaftar SNMPTN yang bisa lolos. Momen seperti ini akan menguji kita, apakah diri kita mau tetap berusaha atau langsung berhenti untuk meyerah saja. Aku sendiri melewati tiga seleksi hingga bisa masuk di Unnes. Beberapa kali gagal, dan itu memang sakit rasanya. Sedih karena kegagalan itu memang wajar, namun kita harus mengobatinya dengan lebih semangat lagi. Karena memang ada mimpi yang harus kita wujudkan.
3. Tak perlu terlalu pusingkan apa kata orang. Ocehan dan berbagai komentar, anggap saja sebagai batu ujian.

Tidak bisa dipungkiri, saat diri kita kesana kemari berjuang untuk kuliah. Bisa jadi akan ada banyak teman maupun tetangga yang memberikan komentar yang seolah berkata , "Anak orang miskin saja belagu, mengapa tak sadar diri saja.". Atau mungkin berbagai peremehan lain yang sering kali membuat kita jatuh sebelum bertanding. Mental kita sudah melemah sebelum berusaha. Maka untuk menghadapi hal demikian, maka kita memang harus lapang dada dan membuka pikiran yang selebar-lebarnya. Tak perlu terlalu pusingkan dan sedihkan berbagai komentar. Bukankah ini tentang cita-cita diri kita sendiri yang ingin kita wujudkan, bukan cita-cita mereka yang koar-koar itu. Biarlah banyak orang mentertawai cita-cita kita, sabar dan nikmati saja. Ini salah satu ujian semangat dalam berusaha.
4. Bila bukan diri kita, siapa lagi yang kita andalkan untuk merubah masa depan kita kedepannya.

Mungkin terkadang ada keraguan dalam diri. Ada rasa pesimis untuk bisa merubah harapan di masa depan. Hingga seolah rasanya semua mimpi itu mustahil untuk kita wujudkan. Seolah segala keterbatasan yang ada ini memaksa diri kita untuk pasrah saja terhadap masa depan. Namun cobalah mengerti, bahwa memang Allah itu bisa berkehendak apa saja saat diri kita mau berusaha. Jika kita memang tak semangat merubah kondisi keluarga kita, lalu kita harus mengandalkan siapa lagi? orang lain? tetangga? saudara?. Bukankah mereka juga masih sibuk memperjuangkan diri mereka sendiri. Ini tentang hidup kita, kalau bukan diri kita yang berusaha merubahnya. Niscaya kita hanya akan mengikuti arus, bahkan bisa jadi kita akan mati terbawa arus. Maka semangatlah, usahakan yang terbaik untuk diri kita sendiri.

5. Apapun hasilnya, diterima atau tidak. Yakinlah bahwa ada jalan terbaik yang memang sedang dipilihkan Tuhan untuk kita.

Aku pernah beberapa kali gagal seleksi masuk perguruan tinggi, bahkan aku pun pernah putus sekolah. Namun aku selalu meredakan segala kekecewaan di hati dan kepada diri sendiri dengan cara meyakinkan diri, bahwa semua yang hasil yang diperoleh adalah atas kehendak dan pilihan terbaik oleh Tuhan kepadaku. 
Nantinya, bisa jadi kita akan diterima di perguruan tinggi dengan mudah. Bisa pula kita akan terseok-seok hingga harus beberapa kali tidak lolos seleksi, dan baru bisa masuk ketika seleksi yang keberapa. Kemungkinan pula, kita tidak bisa masuk kuliah. Semua hal bisa terjadi, di setiap langkah yang kita ambil pastilah ada resikonya. Saat berhasil, kita perlu banyak-banyak bersyukur. Saat belum berhasil, bersyukur pun perlu serta disertai berbagai evaluasi bagi diri. Mungkin ada banyak hikmah dari setiap perjuangan yang dilakukan.
 
"Kadang yang paling terasa membahagiakan itu bukan tentang hasil akhirnya, namun adalah betapa nikmatnya proses perjuangan yang kita lakukan untuk mendaparkannya."

6. Berdoalah selalu, karena memang Allah itu yang akan memberikan kemudahan bagi kita dalam mewujudkan cita-cita.

Jangan pernah sombong kepada Tuhan dengan tidak berdoa. Walau mungkin diri kita telah menjadi anak yang cerdas dan pintar, namun tetaplah selalu merendah di hadapan Sang Pencipta. Mintalah kemudahan dan kelancaran dalam setiap proses memperjuangkan cita-cita kita ini. Doa-doa itulah yang bisa membuat kita merasa tenang, bahwa semua ini hanya ikhtiar kita dalam mengusahakan masa depan yang terbaik.

Jangan lupa pula untuk meminta doa kepada orang tua kita. Karena memang dari merekalah sebuah ridho yang bisa mengantarkan kita meraih impian dengan lancar dan bahagia.

Semoga tulisanku ini bisa menambah semangat kalian dalam mengejar impian untuk bisa terus belajar, untuk bisa melanjutkan lagi kuliah. Semangat mengejar berbagai peluang yang ada, semoga segenap pengalaman yang aku tuliskan bisa bermanfaat. Ada banyak cerita di blog ini tentang perjuangan meraih bidikmisi maupun cerita-cerita saat aku sudah menjadi beasiswa bidikmisi hingga lulus. Silahkan dibaca untuk menambah wawasan. Apabila tulisan ini ingin dibagikan kepada teman-temannya seperjuangkan, maka silahkan saja. Aku malah turut bahagia jika tulisan ini bisa dibaca banyak orang. Bagi kalian yang ingin bertanya-tanya langsung bisa menghubungi via komentar atau di akun facebook ini Agus Joko Prasetyo. Semoga membawa manfaat, salam semangat dariku Agus JP.

0 Response to "Semangatlah Mengejar Cita-Citamu Kuliah, Walau Mendapat Beasiswa Itu Memang Tak Mudah."

BERLANGGANAN GRATIS VIA EMAIL

Dapatkan Artikel Terbaru Dari Blog Mas Agus JP Melalui Email Anda.