SERUNYA ACHIEVEMENT TRAINING MOTIVATION BIDIKMISI UNNES - Catatan Bidikmisi ke-33

                Cerita ini bermula dari pengumuman di laman bidikmisi.ac.id, tentang dibukanya pendaftaran Achievement Training Motivation. Sebuah acara yang katanya sebagai pemotivasi bagi mahasiswa bidikmisi angkatan 2010 dalam menyelesaikan skripsi. Sebuah acara yang tertulis hanya menampung 200 peserta saja yang dibagi dua tahap.  Aku pun segera mendaftar supaya bisa masuk kuota, karena kutahu jumlah mahasiswa bidikmisi di Unnes angkatan 2010 masih berjumlah 389 mahasiswa. Aku hitung berarti ada 189 mahasiswa yang tidak bisa ikut, kalau aku telat daftar bisa saja termasuk yang tidak ikut itu. Aku harus ikut, kelihatanya seru dan bermanfaat, mumpung gratis juga fikirku. Hingga pada tanggal 5 maret pengumumannya pun dimuat, ternyata namaku berada dibawah. Karena memang semua diurutkan berdasarkan NIM Fakultas, jadi fakultas biruku diurutan nomor 7 yaitu fakultas ekonomi.

Masa keberangkatan tiba, hari jum’at pukul 13.00 diharuskan berkumpul digerbang Unnes. Setelah jum’atan aku pun berangkat, sampai disana terlihat masih sepi bahkan tak kulihat satu pun mahasiswa BM 2010. Hanya kulihat jejeran angkot hijau yang berbaris rapi dipinggiran gerbang, mungkin aku bakal naik angkot ini sampai lokasi acara nanti, yaitu di Bandungan. Tolah-toleh tidak ada mahasiswa BM, jangan-jangan aku datang paling awal fikirku. Sambil menunggu yang lain kubeli beberapa roti dan minuman untuk mengganjal perutku yang mulai lapar. Tak berselang lama satu dua mahasiswa BM mulai terlihat dengan ransel besarnya, akhirnya  ada temen juga yang datang. Hingga jam 13.15 masih sedikit saja yang datang, wah kenapa pada telat ini para mahasiswa BM. Kecewa juga melihat kebiasaan yang buruk itu juga dilakukan oleh mahasiswa BM. Baru kira-kira jam setengah dua terlihat sudah banyak.

Sekitar jam dua akhirnya semua peserta bersiap berangkat setelah menyantap makan siang yang disediakan panitia. Benar dengan menggunakan angkot hijau tadi ternyata kami akan menuju Bandungan. Perjalanan kesana Alhamdulillah lancar, sampailah kami di Hotel Azaya. Sebuah hotel yang tertulis di plang namannya The Unique Hotel. Ternyata hotel ini lagi, dulu aku pernah sekali kesana untuk mengikuti acara Tutor sebaya tetapi bukan sebagai peserta, hanya untuk rapat koordinasi antar seluruh pengurus BM se-Unnes.

Melati B, itulah nama kunci kamar yang menjadi kamarku bersama tiga kawanku lainnya Aim, Syukur dan Reza yang diberikan Pak Alamsyah.  Berputar-putar seperti pemegang kunci yang lain mencari dimana letak kamar melati, karena semua peserta ternyata tidak ada yang paham denah hotel. Ditengah rintik hujan akhirnya ketemu juga itu kamar, sempat menyesal, ngapain harus memutar karena letak kamar sebenarnya lurus dari tempat pembagian kunci.

Tak berselang lama setelah solat ashar acara pembukaan pun dimulai. Terlihat duduk sebagai pembawa acara adalah seorang dosen yang sering aku lihat, Pak Diamond. Dalam pembukaan itu Pak Alamsyah memberikan banyak motivasi dan mengingatkan kami agar segera lulus wisuda. Kalimat yang sangat berkesan yang Pak Alam katakan “Tak terasa saya sudah hampir empat tahun ini bersama kalian, padahal rasanya baru kemarin saya berjumpa dengan kalian”. Jadi sadar bahwa sudah empat tahun kami menjadi mahasiswa BM, tanpa sadar satu impian akan segera terwujud yaitu impian untuk menjadi seorang Sarjana. Akhirnya kami semua segera sebentar lagi akan menjadi seorang sarjana, kumpulan pemuda yang dulunya hanya anak kurang mampu yang punya banyak mimpi yang akhirnya terbantu oleh bidikmisi hingga bisa kuliah. Kumpulan pemuda yang digadang-gadang akan menjadi generesi emas Indonesia. Dalam pembukaan itu Pak Alam juga menyampaikan bahwa nanti aka ada sosok istimewa bersama kalian, seorang mahasiswa BM UGM yang dengan testimoninya telah membuat Pak SBY menangis. Dia adalah Birul Qodriyyah, jadi penasaran aku seperti apa dia. Walaupun sempat membaca juga tentang dirinya yang telah dimuat dibanyak media, karena telah mampun membuat seorang presiden meneteskan air mata. Tetapi mingkin lebih seru jika bisa melihat sang mahasiswa hebat itu secara langsung.

Acara dilanjutkan dengan
makan-makan, ini salah satu sesi acara yang sangat kusuka. Selain gratis, makanan-makanan yang ada kalau istilah dari teman-temanku adalah saatnya perbaikan gizi. Jadi kulihat kala itu tak tanggung-tanggung para temanku yang mengambil porsi yang banyak. Sialnya kala itu, sariawan membuatku menahan banyak makan. Apalagi mengambil sambal untuk makan yang sebenarnya adalah yang sangat kusuka, tak berani sedikitpun coba mengambilnya.

Acara setelah isya’ dilanjutkan dengan motivasi dari Pak Tomy Yuniawan. Seorang dosen yang sering aku lihat kala memberikan materi tentang PKM bagi para mahasiswa. Tapi kala itu dia memberikan banyak motivasi terkait Skripsi. “Mengerjakan skripsi itu seperti pemain bola” Pak Tomy mengibaratkan. Pemain bola itu mempunyai hardskill seperi tendangannya kuat, bertahannya bagus, menyerangnya hebat dll. Tetapi itu juga tidak cukup jika tidak mempunyai Softskill seperti kerja sama dalam tim, inisiatif menyerang, kreatifitas dan insting mencetak gol dll. Sama seperti mengerjakan skripsi hardskill saja tidak cukup, kepintaran, kecerdasan dll itu belum cukup. Maka perlu mempunyai Softskill juga,seperti strategi menulis skripsi, perencanaan tahap-tahap pengerjaan, dll. Semua itu harus dilakukan supaya skripsi dapat diselesaikan tepat waktu dengan baik. Acara itu disisipi dengan permainan memilih gambar yang nantinya menunjukan karakter, yaitu memilih persegi panjang, segitiga, segi enam atau memilih lingkaran. Semua peserta diminta memilih gambar apa yang disukainya. “Siapa memilij Persegi panjang? Apa alasan memilih itu?” Pak Tomy bertanya, beberapa peserta pun mengangkat tanggannya. Hingga untuk gambar segitiga, segi enam dan lingkaran begitu sama pertanyaannya. Tapi aku tidak mengangkat tangan untuk semuanya, karena sebelumnya aku sudah pernah menjumpai permainan seperti itu. Jadi aku sedikit tahu makna apa dibalik karakter itu, hanya dalam hati aku tetap memilih satu yaitu segi enam. Bagiku segi enam itu artisttik dan indah tidak seperti gambar lain disitu. Akhirnya makna karakter itu dibuka satu-satu, persegi itu bersifat cerdas dll, segitiga itu berpandangan tajam dll,  Segi enam itu karismatik dll, lingkaran itu berpandangan luas,  dan untuk yang terakhir itu Reza berkesempatan untuk membuka karakter apa dibalik lingkaran. Itu juga karena ulahku dan yang lainnya yang menyebut-nyebut namanya, hingga kala dia maju dan mengeklik membuka karakter lingkaran seketika Reza langsung berbalik menuju bangkunya lagi, beda denga peserta yang sebelumnya yang berargument kala telah membuka karakter yang ada. Karena karakter lingkaran yang dibuka Reza bertuliskan kalimat  ”N…. S.. Besar” (sensor). Semua dalam ruangan tertawa penuh canda sementara si Reza terdiam malu, jadi merasa bersalah juga karena yang membuat dia maju adalah aku juga.

Setelah acara tersebut kami kembali kekamar masing-masing. Aku, Aim, Syukur dan Reza menuju ke kamar Melati B. Didalam kamar seperti seorang para pakar politik dan juga cendikiawan, kami berdiskusi membiacarakan Negara. Menurut ini, menurut tokoh ini, menurut buku ini, menurut ini dan ini terdengar pembicaraan mahasiswa yang belum lulus S1 tapi dengan kalimat yang menggebu-gebu mencoba menguatkan pendapatnya. Hingga akhirnya pembicaraan itu diakhiri dengan tawa bersama dan berganti tema dengan menonton anime Naruto bersama-sama. Akhirnya topic beralih dari Negara ke dunia Anime. Terlihat Reza dan Syukur sangat menggebu-gebu saat itu kala justru menerangkan serial anime One Piece. Sedangkan aku dan Aim sedang asyik-asyiknya menonton Naruto episode 354-355 yang memperlihatkan seorang ninja muda yang sedang melindungi gadis yang disukainya dari kejaran ninja lain. Yamato yang sedang meilindungi gadis asap. Hingga akhirnya malam dikamar melati B ditutup dengan Syukur yang tertidur karena terkantuk berat setelah menonton video tentang bahaya “The New World Order” penggagas tatanan dunia baru yang menggerus nilai-nilai agama. Hingga akhirnya aku pun menyusul tidur bersama mereka.

Langit masih redup, suasana hotel masih sunyi. Aku terbangunkan oles suara nyaringnya nada SMS yang membangunkanku, sebuah nada lagu “setiap orang punya harapan” yang semakin lama semakin keras memenuhi ruangan. Ternyata sebuah sms dari seseorang yang semalam tersenyum manis padaku, seorang gadis cantik yang menyapaku dengan sangat ramah dengan senyumnya. Alhamdulillah berkat smsnya aku terbangun, kulihat jam sudah menunjukan pukul lima. Kulihat kearah jendela sudah nampak warna jingga fajar yang mulai nampak terang. Aku bergegas menuju ke Musola untuk solat, setelah solat sekilas kulihat sosok wanita yang tadi mengirimkan sms untukku, tapi mulai menghilang dibalik redupnya cahaya pagi kala itu. Hingga tak sempat menyapanya dan mengucapkan selamat pagi.  Setelah itu aku ajak teman yang tadi bersamaku solat berjamaah subuh untuk jalan-jalan di luar hotel. Kulihat pemandangan jingga pagi yang begitu indah, jejeran perbuktian yang sayup-sayup tertutup dibalik embun menambah indahnya pemandangan. Kilau air dari rawa pening tak kalah menambah pemandangan pagi itu.

Acara pagi itu dilanjutkan dengan senam pagi, dilanjutkan dengan outbond. Kami dibagi enam kelompok, empat kelompok putri dan dua kelompok putra. Disini aku membuat sensasi, aku mengusulkan kepda kelompokku dengan memberi nama kelompok “PERJAKA”. Awalnya ku suruh Reza untuk nantinya yang berorasi memimpin kelompok, karena dia sudah menjadi pusat perhatian sejak malam lalu. Tapi akhirnya aku juga yang disuruh maju oleh kelompokku, karena aku yang mengusulkan serta yang juga merancang yel-yel. Dengan percaya diri walaupun sedikit malu, aku menerangkan filosofi Perjaka itu apa. ”Perjaka itu suci” kataku, perjaka melambangkan kesucian bagi kaum adam dalam beriman dan bertakwa. Itulah terangku singkat, selanjutnya saat yel-yel aku pimpin kelompokku. Dengan serempak kelompokku berpaduan suara “Pejaka tingting perjaka tingting perjaka tingting” selama dua kali. Kulanjutkan dengan berteriak “PERJAKAAA”, disambut dengan suara kelompokku secara bersama “JOS GANDOS IDAMAN MERTUA”. Sontak seluruh peserta tertawa terbahak-bahak mendengar jargon yel-yel kami, tak ketinggalan sang instruktur outbond yang menggeleng-gelengkan kepalanya.


Outbond dimulai dengan permainan berjalan diatas bambu dengan membawa air. Pada permainan ini menekankan pada kerja sama dan rasa tak kenal lelah demi meraih tujuan. Pada sesi permaian ini kelompokku kalah dengan kelompok Puskesmas. Tetapi kekalahan kelompokku terbalaskan kala dipermaian kedua, yaitu estafet bambu. Ternyata kecepatan tanpa harus menunggu orang lain dalam bertindak itulah kuncinya dalam permainan ini. Untuk mencapai harapan tidak perlu sampai menunggu orang lain sukses dahulu, kita harus memikirkan diri sendiri sukses sulu baru memikirkan orang lain. Permaian ketiga, terpaksa kelompok perjaka harus kalah dalam estafet air menggunakan kepala. Padahal karena aku yang berada dipaling depan wajahku harus basah kuyup mencelupkan kedalam air kolam untuk mengambil air berkali-kali. Kelompok perjaka selalu kalah jika permainan berhubungan dengan air. Posisi skor masih 2-1, tim puskesmas unggul. Akhirnya di permainan ketiga kelompok perjaka berhasil merebut poin dalam kecepatan dan ketepatan melewati kotak ranjau. Dalam permainan ini, intinya adalah belajar dari masa lalu untuk bisa segera sukses kedepannya. Hingga akhirnya acara Outbond selesai ditutup dengan foto bersama.
Selanjutnya setelah outbond banyak yang berencana renang, aku pun berjalan menuju kolam. Tetapi kebanyakan kulihat malah menuju tempat makan. Jadinya dikolam aku hanya berjalan dengan Reza, baru saja aku melepas sepatu dipinggir kolam tiba-tiba “Byuuuuuur” Reza dengan jailnya mendorongku hingga tercebur kolam. Dingin rasanya air membuatku menggigil, tapi akhirnya tetap kunikmati dengan berulang kali menceburkan diri. Melihat aku yang mulai asyik dikolam renang, akhirnya satu persatu para peserta ikut menceburkan diri hingga akhirnya kolam penuh dengan orang. Saatnya mengerjai Reza, aku dan beberapa yang lain menariknya ketengah kolam. Terlihat tampang Reza yang mulai ketakutan, kami hanya tertawa melihat itu. Akhirnya aku pun menariknya kepinggir lagi. Rasanya puas juga mengerjai Reza lagi.

Setelah renang dan berganti dengan pakaian yang rapi, aku pun solat dengan yang lainnya. Segera setelah itu menuju tempat makan, dan bergegas setelahnya menuju aula untuk acara terakhir dalam kegiatan itu. Semua peserta sudah masuk ruangan, terlihat wajah-wajah yang menunjukan rasa lelah setelah tadi ber-Outbond ria bersama. Terlihat disampingku si Aim yang menyenderkan kepalanya dipundakku yang mulai mengantuk berat. Kulihat yang lain juga sudah banyak memejamkan mata. Sementara aku masih menanti sosok istimewa yang akan datang untuk acara terakhir itu, yaitu Birul Qodriyah. Tapi lama terasa menunggu dan semakin beratnya rasa kantuk membuatku tertidur sejenak, hingga terdengar suara agak riuh membangunkanku. Kulihat kearah depan ada sosok wanita cantik berkerudung coklat yang sekarang duduk dibangku yang tadinya kosong. Dengan senyumnya yang sederhana sambil mengotak-atik laptopnya, “Oh itu yang namanya Birul Qodriyyah” kataku dalam hati.    


Acara sharing dan motivasi bersama Birul Qodriyyah itu pun dimulai. Salamnya memulai pembicaraannya didepan, tak cukup sekali dia mengulanngnya dua kali karena ingin mendengar kami lebih semangat. Semakin penasaran pula aku jadinya seperti apa gadis penuh prestasi itu akan memberi motivasi pada kami. Kata demi kata, kalimat demi kalimat dia ucapkan dengan tegas dan percaya diri seolah seperti membaca teks yang sudah tersusun rapi. Luar biasa ini anak fikirku, makan apa dia hingga bisa seperti itu. Tak cukup sampai disitu yang membuatku kagum, sesekali dia menyisipkan pengetahuan Islam kedalam pidatonya itu, dan itu terasa ringan untuk dipahami. Belum berhenti kejutan yang dia berikan, lagi-lagi gadis solihah itu menunjukan pengetahuannya yang luas serta yang sangat menginspirasi bahwa dia mampu mendapatkan banyak prestasi dilevel kampus maupun nasional. Dengan semangatnya dia berkata “Allah itu memberi cobaan bukan untuk menghancurkan, tetapi untuk menguatkan kita” begitu dia memberi semangat pada kami kala menceritakan beberapa kegagalan yang dia alami, supaya kami bisa bersemangat menghadapi semua cobaan dan tantangan yang ada. Sempat sedih juga rasanya aku tidak bisa berprestasi seperti dia, rasanya menyesal harusnya dari awal dulu aku berusaha meraih prestasi setingi-tingginya dan sebaik-sebaiknya supaya bisa seperti dia. Tetapi kesedihan itu seperti pudar menghilang kala gadis penuh semangat itu mengatakan “Yang penting kita telah berusaha, walau kita tak dapat mengukir prestasi yang begitu tinggi. Tetapi usaha keras kita setidaknya nanti bisa jadi cerita untuk orang lain, menjadi sebuah cerita inspirasi dalam berjuang keras”. Aku dengan senang hati mengiyakan kata-katanya itu, karena teringat perjuanganku kala mendaftar dan meraih bidikmisi yang berliku-liku berat hingga ternyata baru tersadar kala adik-adik kelasku yang termotivasi karena ceritaku dalam berjuang meraih bidikmisi. Hingga akhirnya pesan yang begitu mendamaikan hati dari seorang Birul Qodriyyah kurasakan kala dia mengatakan “Lakukan yang terbaik dan berdoalah selalu, Allah yang akan menentukan”. Sebuah kata motivasi untuk tetap semangat melakukan yang terbaik dan percaya pada Allah akan memberi yang terbaik pula.

                Akhirnya acara ditutup Pak Alamsyah dengan sebelumnya diberikan tiga hadiah bagi temen-temenku yang bertanya salah satunya adalah Reza yang mendapatkan buku “Anak Singkong” cerita tentang Chairul Tanjung. Semua rangkaian acara memberikan pasokan motivasi buatku, sebuah acara yang benar-benar bermanfaat. Terima kasih untuk pengelola bidikmisi Unnes, Pak Alamsyah beserta dosen-dosen dan panitia lainnya yang telah membuat semangat kami bergelora lagi. Menjadikan kami lebih bersemangat menyelesaikan skripsi dengan segera. Semangat menjadi seorang wisudawan. Karena saat itulah awal dari mimpi-mimpi dan harapan tinggi kami akan dimulai lagi. Terima kasih juga untuk mbak Birul Qodriyyah, cerita dan motivasinya sungguh menjadi inspirasi berharga. Terima kasih pula kepada segenap teman-temanku peserta Achievement Training Motivation BM 2010, kalian luar biasa. Mari kita ukir masa depan Indonesia menjadi luar biasa. Semangat Generasi Emas Indonesia !!!.

0 Response to "SERUNYA ACHIEVEMENT TRAINING MOTIVATION BIDIKMISI UNNES - Catatan Bidikmisi ke-33"

BERLANGGANAN GRATIS VIA EMAIL

Dapatkan Artikel Terbaru Dari Blog Mas Agus JP Melalui Email Anda.