Ketika Punya Cita-Cita Kuliah Namun Keluarga Tidak Merestui, Masalah Biaya dan Sebagainya.

Ketika Punya Cita-Cita Kuliah Namun Keluarga Tidak Merestui, Masalah Biaya dan Sebagainya.
Teman-Teman Mahasiswa Bidikmisi

 Mempunyai cita-cita untuk kuliah adalah sebuah hal yang sangat istimewa. Apalagi bagi diri kita yang berasal dari keluarga tidak mampu. Tentu tumbuhnya harapan ingin melanjutkan ke perguruan tinggi itu bukanlah hal yang biasa, melainkan suatu harapan yang luar biasa. Entah mengapa kita menginginkannya, padahal dari segi biaya niscaya akan berat jika menanggungnya. Tetapi terkadang harapan untuk bisa tetap bersekolah setelah lulus SMA itu tumbuh dengan sendiri. Ada tekad dalam hati yang seolah ingin mewujudkannya. Istilah Jawanya, "Krentek ning ati", merasa ingin sekali kuliah di tengah keterbatasan yang ada.

Kita memang tidak tahu akan jadi apa ke depan, dengan kuliah atau tanpa kuliah. Rasanya bukan sekadar tentang gelar sarjana yang ingin kita harapkan. Rasanya ada berbagai impian yang kita bayangkan, yang mungkin salah satunya bisa kita wujudkan jika bisa kuliah terdahulu. Harapan untuk kuliah itu melambung tinggi di angan. Indah sekali rasanya, kita berharap hal itu bisa kita wujudkan. Entah dengan apa atau cara yang seperti apa.

Mimpi itu akan semakin di uji saat kita meminta izin kepada orang tua atau keluarga kita. Jawaban yang mereka berikan bisa jadi akan mendukung, bisa pula tidak akan mendukung. Kemungkinan besarnya mereka akan bangga dengan harapan kita, karena punya anak yang punya cita-cita yang tinggi. Namun untuk merestui harapan kita, niscaya itu hal yang berat. Masalah biaya,  mungkin itu yang menjadi faktor utama. Biaya untuk kuliah tentu tidaklah murah, dibalik itu semua ada keluarga kita yang masih bersusah payah memenuhi kebutuhan. Kita mungkin bisa beralasan dengan adanya beasiswa, hal tersulit adalah meyakinkan mereka bahwa nantinya tak akan membebani mereka jika memang bisa mendapatkan beasiswa.

Hal seperti demikian, dahulu juga aku alami sendiri. Dimana mendapatkan restu keluarga itu memanglah sulit. Belum lagi, dahulu beasiswa-beasiswa kuliah itu tak seterkenal sekarang. Beasiswa bidikmisi yang sangat membantu orang tidak mampu itu juga baru akan dilaksanakan. Bahkan di daerahku juga masih minim dengan orang-orang yang lanjut kuliah. Berat memang, namun memang kita harus berusaha meyakinkan mereka. terutama kedua orang tua kita. Kita harus melangkah dengan restu orang tua kita, agar bisa lancar ketika mendaftar dan mendapatkan beasiswa yang kita kejar. 

Dahulu, aku meyakinkan keluargaku dengan semangat. Sekalipun beberapa kali dilarang, aku tetap meyakinkan mereka. Jika tidak ada restu dari orang tua, kemungkinan kenekadan kita bisa berakhir sia-sia. Mintalah dengan baik-baik, yakinkan dengan alasan yang logis. Terangkan detail beasiswanya, dan yakinkan mereka dengan sesopan-sopannya. Hal itu selain demi mendapatkan doa dari mereka, tentunya kita berharap keberkahan dari usaha kita dalam kuliah nantinya.

Satu hal yang begitu aku ingat, kalimat yang aku ucapkan untuk meyakinkan keluargaku dahulu. Kurang lebihnya seperti ini,

"Aku akan mendaftar beasiswa untuk kuliah ini. Gagal atau berhasil, aku akan mencoba mendaftar. Jika memang gagal maka tidak mengapa, jika berhasil maka aku akan tetap kuliah. Jika kuliahku nanti malah membebani keluarga dari segi biaya, maka aku siap berhenti melanjutkan kuliahnya."

Semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan bisa menjadikan semangat bagi kalian yang ingin kuliah, walau berasal dari keluarga kurang mampu. Apalagi sekarang ini beasiswa untuk kuliah semakin banyak jumlahnya. Tetap semangat mengejar mimpinya.

0 Response to "Ketika Punya Cita-Cita Kuliah Namun Keluarga Tidak Merestui, Masalah Biaya dan Sebagainya."

BERLANGGANAN GRATIS VIA EMAIL

Dapatkan Artikel Terbaru Dari Blog Mas Agus JP Melalui Email Anda.